Kicaukan - Cara Beternak Burung Jalak Suren Agar Berhasil -
Sobat kicaukan, jalak suren memang cukup langka di pasar burung.
Penyebabnya adalah populasinya yang semakin sedikit karena perburuan.
Karena sulitnya mendapatkan jalak suren di beberapa daerah, maka harga
jalak suren pun terbilang mahal. Burung jalak memang ada beberapa jenis,
misalnya jalak suren, jalak putih, atau jalak albino. Nah, salah satu
kicaumania yang sudah berpengalaman telah berhasil beternak jalak suren,
dan akan kita bahas di sini. Karena pada kesempatan ini kami akan
membahas tentang cara beternak burung jalak suren agar berhasil.
Untuk beternak jalak suren sebenarnya secara garis besar hampir sama dengan beternak burung cucak hijau dan beternak burung kenari.
Sekali lagi, yang dibutuhkan adalah kesabaran, ketelitian, dan
konsistensi. Beternak jalak suren sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda
hanya harus mempersiapkan kandang yang idela, lingkungan yang nyaman,
dan tentunya mencukupi kebutuhan pakan dan nutrisinya. Menurut
pengalaman, yang paling sulit adalah membedakan jalak suren jantan dan
betina, berikut ciri-cirinya jalak suren jantan dan betina :
Ciri-Ciri Jalak Suren Jantan :
- Memiliki badan yang lurus dan lebih besar daripada betina.
- Bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam.
- Ekornya lebih panjang dan menyatu.
- Warna merah di atas mata lebih cerah dan jelas.
- Warna putih di tubuh bagian bawah kelihatan lebih bersih.
- Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh / kuat.
- Jambul kepalanya lebih panjang dan melebar saat mengembang.
Ciri-Ciri Jalak Suren Betina :
- Tubuh bulat dan pendek dengan warna hitam dan putih yang agak suram.
- Kepala agak ramping.
- Tidak selincah jalak suren jantan.
- Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus.
- Warna merah di atas mata terlihat pucat dibanding burung jantan.
- Kicauannya lebih bervariasi.
Langsung saja sobat kicaukan, berikut ini beberapa langkah dan persiapan untuk cara beternak burung jalak suren agar berhasil :
1. Memilih indukan jalak suren
Untuk memilih calon indukan jalak suren jantan dan betina, usia yang
paling ideal adalah berusia 1-2 tahun. Karena pada usia tersebut, jalak
suren biasanya sudah siap kawin. Pastikan anda memilih indukan jalak
suren jantan dan betina dengan benar. Dan jangan lupa untuk memilih
calon indukan jalak suren yang sudah jinak dan tidak giras/liar agar
proses reproduksinya lancar.
2. Membuat kandang penangkaran
Nah, untuk kandang penangkaran jalak suren sebenarnya tidak ada ukuran
baku. Tetapi menurut master jalak suren yang sukses beternak, ukuran
kandang penangkaran yang ideal adalah berukuran panjang 2 meter, lebar, 1
meter, dan tinggi kandang 2,25 meter. Atau jika lokasi dan lahan tidak
memungkinkan, anda bisa membuat kandang dengan ukuran 1x1 meter2 dengan
tinggi kandang 1 meter pula.Untuk konstruksi kandangnya sebagai berikut :
- Dinding kanan dan kiri dan bagian belakang bisa dari batako atau batu bata. Yang penting jangan diplester dengan semen agar kelembabannya tetap terjaga.
- Untuk dinding depan (pintunya) harus terbuka. Bisa ditutup dengan kawat ram.
- Untuk atapnya, separuh tertutup dan separuhnya terbuka. Separuh ditutup dengan asbes, sedangkan yang separuhnya lagi dengan kawat ram.
- Lantai kandang lebih baik tanah liat/tanah saja, tidak usah diplester. Tujuannya agar tetap lembab dan lebih cepat menyerap kotoran jalak suren.
- Tangkringan atau tenggeran menggunakan balok kayu persegi (bukan yang bulat) agar lebih mudah dicengkeram.
- Sarang bisa dibuat dari kayu atau triplek berbentuk persegi (kotak) dengan ukuran 25 x 25 x 35 cm2. Letakkan di kandang bagian atas karena sifat burung lebih senang bertelur di atas.
- Sediakan tempat mandi atau karamba sebagai media untuk mandi.
3. Menjodohkan calon indukan jalak suren jantan dan betina
Untuk penjodohan calon indukan jalak suren sebenarnya tidak berbeda jauh
dengan proses menjodohkan burung kicau lainnya. Misalnya seperti burung
kenari. Nah, untuk mengetahui bagaimana proses agar jalak suren jantan
dan betina cepat berjodoh dan lekas kawin, berikut ulasannya :
- Pastikan anda mempunyai minimal 2 indukan kenari jantan yang sudah siap kawin. Tujuannya adalah untuk antisipasi jika indukan kenari jantan yang satu tidak mau kawin, maka pejantan yang satu bisa digunakan sebagai pancingan atau pejantan alternatif.
- Sebaiknya anda tidak mencampur indukan kenari jantan dan betina dalam satu sangkar dalam durasi yang lama. Cukup didekatkan saja kedua sangkarnya.
- Tanda kenari telah berjodoh adalah kenari jantan sudah gacor/ngeroll sedangkan yang betina sudah merespon dengan cara merunduk-runduk. Ciri lain untuk kenari betina yang sudah siap kawin adalah pada kloaka terlihat merah dan bengkak serta sudah mulai mencari bahan untuk menyusun sarang.
- Jika kondisi kedua kenari sudah siap kawin, maka masukkan kenari jantan ke dalam sangkar kenari betina. Biasanya kenari betina akan merunduk dan memposisikan untuk kawin.
- Tetapi jika kenari jantan tidak segera mengawini kenari betina maka cobalah dipancing dengan kenari jantan lain. Caranya dengan menaruh kenari jantan yang sudah gacor di dalam sangkar sendiri, kemudian didekatkan pada sangkar yang anda gunakan sebagai tempat mengawinkan kenari jantan dan betina tersebut. Tujuannya adalah agar kenari yang tidak segera mengawini kenari betina tersebut menjadi "ofensif" dan segera mengawini kenari betina.
- Jika sudah kawin, maka biarkan keduanya (kenari jantan dan betina) berada di dalam satu sangkar selama sekitar 1 jam. Karena biasanya dalam durasi waktu tersebut akan terjadi 2-3 kali kawin.
- Setelah terjadi proses perkawinan, maka pisahkan kenari jantan dan betina. Tujuannya agar keduanya tidak saling melihat.
- Lakukan cara-cara di atas selama 4 hari secara beruntun. Setelah proses tersebut pisahkan kenari jantan dan betina sampai betina bertelur.
- Setelah itu tunggulah kenari betina akan segera bertelur dan mengerami telurnya.
- Waktu yang terbaik untuk mengawinkan kenari adalah di pagi hari. Kenari jantan bisa dikawinkan lagi dengan kenari betina lain pada malam hari dengan cara yang sama seperti di atas.
4. Mencukupi kebutuhan pakan indukan jalak suren
Kebutuhan pakan utama dan pakan ekstra (EF) harus anda cukupi karena
dengan asupan pakan yang cukup dan berkualitas maka akan mempercepat
proses reproduksi. Sebagai pakan utamanya anda bisa memberikan voer.
Sedangkan pakan ekstranya anda bisa memberi jangkrik, ulat hongkong, dan
pisang kepok. Induk jalak suren betina akan bertelur 1 minggu setelah
proses kawin berhasil. Selanjutnya betina akan mengerami telur sampai
menetas.
5. Merawat anakan jalak suren
Setelah telur menetas, biasanya anakan jalak suren akan dibiarkan
bersama induknya sampai umur 1 minggu atau 1 bulan. Tetapi menurut
pengalaman, anakan jalak suren yang berusia 1 minggu sudah diambil dan
dirawat sendiri dengan cara diloloh. Masukkan anakan jalak suren ke
dalam inkubator dan pisahkan sendiri-sendiri di dadlam besek/sarang
buatan. Pada bagian atas besek, ditutup dengan rotan agar anakan bisa
istirahat. Untuk pelolohannya, menggunakan voer yang telah dihaluskan
dan diberi sedikit air hangat agar mudah dicerna. Untuk meloloh anakan
JS anda bisa menggunakan spet. Waktu meloloh adalah setiap 1 jam sekali,
dan jika sudah agak besar 2 jam sekali, semakin besar 3 jam sekali, dan
seterusnya sampai anakan bisa makan sendiri. Dan jika anakan JS sudah
bisa makan sendiri, anda bisa memberikan jangkrik kecil 3 kali sehari
masing-masing 5 ekor. Tetapi pastikan jangkrik sudah dibersihkan dari
kaki-kakinya.
Ilustrasi Anakan JS |
Cara diatas bisa anda terapkan untuk beternak segala jenis jalak,
seperti jalak bali atau jalak suren, atau jalak putih, bahkan jalak
albino. Harga yang mahal dan menjanjikan dari jalak memang sangat
menggiurkan dan membuat kita semangat untuk bertenak. Hehe..
Sobat semuanya, demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang Cara Beternak Burung Jalak Suren. Semoga bermanfaat bagi anda semua, dan terima kasih telah membaca artikel ini. Simak terus Kicaukan untuk mendapatkan berbagai macam informasi penting seputar dunia burung dan perawatannya. Semoga sukses.!!!
0 komentar:
Posting Komentar